Kaitan antara ilmu pengetahuan dengan moral
Sejarah
jusiharsono18
Pertanyaan
Kaitan antara ilmu pengetahuan dengan moral
1 Jawaban
-
1. Jawaban Rifkysaputra1927
Hubungan Moral dan Ilmu Pengetahuan
Untuk menjelaskan keterkaitan moral dengan ilmu pengetahuan, perlu menjelaskan secara sistematis dari penjabaran filsafat. Berdasarkan uraian konseptual pada bab sebelumnya bahwa filsafat, dapat ditafsirakan, yaitu:
Pertama, filsafat adalah upaya spekulatif yang mengajarkan kepada kita untuk mencintai, kebijaksanaan, kebenaran dan mengenal Tuhan (the speculative attempt to present a systematic and complete view of all reality). Spekulatif adalah berdasarkan perkiraan-perkiraan atau berdasrkan dugaan-dugaan/pandangan-pandangan, pemikiran yang telah terbentuk lebih dahulu tanpa mengetahui fakta-fakta yang ada (bassed on guessing or on opinion that have been formed without knowing all the facts) atau menunjukan upaya untuk menduga/memperkirakan sesuatu (showing that you are trying to gues something). Teori adalah sekumpulan ide-ide yang teruji/sudah mapan yang ditujukan untuk menjelaskan mengapa sesuatu itu terjadi (theory, a formal set of ideas that is intended to explain why something happens orexists).
Kedua, filsafat adalah upaya untuk menjelaskan/menggambarkan kenyataan yang paling akhir dan nyata (The attempt to describe the ultimate and real nature of reality). Ketiga, filsafat dapat juga didefinisikan sebagai refleksi atas berbagai pengalaman manusia, atau sebagai upaya pengenalan masalah-masalah yang berkaitan erat dengan kemanusiaan secara rasional, metodikal dan sistematis.
Setelah memberikan penegasan dari tafsiran atas filsafat tersebut, secara spesifik dari alat rasionalisasi dari ilmu pengetahuan adalah logika. Secara etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos. Kata logos berarti sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal (pikiran), kata, percakapan, atau ungkapan lewat bahasa. Kata logikos berarti mengenai kata, percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut logike episteme atau dalam bahasa latin disebut logica scientiayang berarti ilmu logika, namun sekarang ini lazim disebut logika saja.
Secara defenisi, secara umum oleh para ahli mendefinisikan logika, antara lain: ada yang mengatakan bahwa logika adalah ilmu dalam lingkungan filsafat yang membahas prinsip-prinsip dan hukum penalaran yang tepat, ada yang menandaskan bahwa logika adalah ilmu pengetahuan (science) tetapi sekaligus juga merupakan kecakapan atau keterampilan (art) untuk berpikir secara lurus, tepat dan teratur; ada pula yang mengatakan bahwa logika adalah ilmu yang mempersoalkan prinsip-prinsip dan aturan-aturan penalaran yang sahih (valid). Dari berbagai defenisi yang diuraikan oleh para ahli, Jan Hendrik Rapar (1996:10), menyimpulkan bahwa logika adalah cabang filsafat yang mempelajari, menyusun, mengembangkan, dan membahas asas-asas, aturan-aturan formal, prosedur-prosedur, serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan demi mencapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional