PPKn

Pertanyaan

IRRI didirikan di...

2 Jawaban

  • Mengapa IRRI tidak jadi dibangun di Indonesia? Beginilah ceritanya. Setelah perang dunia II selesai, negara-negara terbelah menjadi dua bagian, yaitu negara-negara yang berbasis komunis (Red Revolution/Blok Timur) dan negara-negara kapitalis (Blok Barat). Dua poros ini saling berebut pengaruh dan mencari pengikut di antara para new emerging countries (NEC) di Afrika dan Asia. Penemuan varietas gandum yang berumur pendek dan berproduksi tinggi oleh Norman Borlaug telah memicu revolusi dunia pertanian.

    Penemuan ini kemudian dipakai sebagai salah satu alat oleh Blok Barat untuk menarik NEC bergabung dengan mereka. Adalah Rockefeller Foundation dan Ford Foundation yang bekerja untuk membantu NEC dalam menerapkan Revolusi Hijau. Meski sudah digaungkan sejak pasca perang dunia II, namun istilah Green Revolution sendiri baru dipakai sejak tahun 1968. Istilah Green Revolution pertama kali dipakai oleh mantan Direktor USAID bernama Bill Gaud (Bill Gaud bukanlah orang pertanian). Bill Gaud menyatakan bahwa: ‘Perubahan di sektor pertanian ini akan menjadi sebuah revolusi bagi dunia. Bukan revolusi merah ala komunis, bukan juga revolusi putih ala Shah Iran, tapi saya menyebutnya Revolusi Hijau”.

    Pada tahun 1958-59, Rockefeller Foundation and Ford Foundation menawarkan kepada Indonesia untuk membangunpusat penelitian padi internasional. Namun upaya ini gagal karena Sukarno lebih memilih untuk membangun blok sendiri, yaitu Non Blok. Akibatnya rencana pembangunan pusat penelitian padi internasional dipindahkan ke Filipina. Mengapa Filipina? Mengapa bukan Thailand atau Vietnam? Padahal Thailand dan Vietnam adalah produsen padi yang lebih besar dibanding Filipina. Alasannya, Thailand jelas tidak mungkin jadi komunis, sementara Vietnam cenderung menjadi merah.

    Jawabannya Filipina
  • filipina....
    kl gak slh
    smg membantu >_<

Pertanyaan Lainnya