sebutkan auto biografi tentang salahuddin
Sejarah
mhmmdqori
Pertanyaan
sebutkan auto biografi tentang salahuddin
1 Jawaban
-
1. Jawaban Stramlah1
Profil Kehidupan Salahuddin Al Ayyubi
Salahudin Al-Ayubi atau tepatnya Sholahuddin Yusuf bin Ayyub, Salah Ad-Din Ibn Ayyub atau Saladin/salahadin (menurut lafal orang Barat) adalah salah satu pahlawan besar dalam tharikh (sejarah) Islam.
Satu konsep dan budaya dari pahlawan perang ini adalah perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang kita kenal dengan sebutan maulud atau maulid, berasal dari kata milad yang artinya tahun, bermakna seperti pada istilah ulang tahun.
Berbagai perayaan ulang tahun di kalangan/organisasi muslim sering disebut sebagai milad atau miladiyah, meskipun maksudnya adalah ulang tahun menurut penanggalan kalender Masehi.
Selain belajar Islam, Shalahuddin pun mendapat pelajaran kemiliteran dari pamannya Asaddin Shirkuh, seorang panglima perang Turki Seljuk. Kekhalifahan. Bersama dengan pamannya Shalahuddin menguasai Mesir, dan mendeposisikan sultan terakhir dari kekhalifahan Fatimid (turunan dari Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Muhammad SAW).
Dinobatkannya Salahuddin menjadi sultan Mesir membuat kejanggalan bagi anaknya Nuruddin, Shalih Ismail. Hingga setelah tahun 1174 Nuruddin meninggal dunia, Shalih Ismail bersengketa soal garis keturunan terhadap hak kekhalifahan di Mesir. Akhirnya Shalih Ismail dan Salahuddin berperang dan Damaskus berhasil dikuasai Salahuddin.
Shalih Ismail terpaksa menyingkir dan terus melawan kekuatan dinasti baru hingga terbunuh pada tahun 1181. Salahuddin Al Ayyubi kemudian memimpin Syria sekaligus Mesir serta mengembalikan Islam di Mesir kembali kepada jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Menaklukkan Jerusalem
Dalam menumbuhkan wilayah kekuasaannya Salahuddin selalu berhasil mengalahkan serbuan para Crusader (Tentara Salib) dari Eropa, terkecuali satu hal yang tercatat adalah Salahuddin sempat mundur dari peperangan Battle of Montgisard melawan Kingdom of Jerusalem (kerajaan singkat di Jerusalem selama Perang Salib) yang saat tu dipimpin oleh Baldwin IV karena kesepakatan antara dua belah pihak.
Mundurnya Salahuddin tersebut mengakibatkan Raynald of Châtillon pimpinan perang dari The Holy Land Jerusalem memrovokasi muslim dengan mengganggu perdagangan dan jalur Laut Merah yang digunakan sebagai jalur jamaah haji ke Makkah dan Madinah.
Lebih buruk lagi Raynald yang ketika itu didukung oleh Guy of Lusignan yang merupakan raja jerusalem yang baru menggantikan Baldwin IV yang meninggal akibat lepra mengancam menyerang dua kota suci tersebut, hingga akhirnya Salahuddin menyerang kembali Kingdom of Jerusalem pada tanggal 4 juli 1187 pada perang yang terkenal dengann nama 'Battle of Hattin'.
Pada pertempuran tersebut, pasukan islam yang dipimpin langsung oleh Salahuddin Al Ayyubi dapat membumi hanguskan tentara salib yang ketika itu dipimpin oleh Guy of Lusignan sekaligus mengeksekusi mati Raynald of Châtillon dan kemudian menangkap rajanya, Guy of Lusignan.
Setelah peristiwa tersebut, Salahuddin al Ayyubi kemudian bergerak dengan cepat untuk menguasai daerah-daerah disekitar kerajaan jerusalem. Beberapa bulan kemudian ia berhasil mengusai daerah-daerah tersebut, Salahuddin yang akhirnya mencapai kerajaan jerusalem pada bulan september 1187 kemudian melakukan pengepungan kerajaan yerusalem yang ketika itu dipimpin oleh Balian of Ibelin.
Serangan pertama ke tembok pertahanan Kerajaan jerusalem dilakukan pada tanggal 21 september 1187 oleh pasukan Salahuddin Al Ayyubi. Selama 12 hari, kerajaan yerusalem yang dikomando oleh Balian of Ibelin bertahan mati-matian oleh serangan pasukan islam.
Hingga akhirnya pada tanggal 2 oktober 1187, kerajaan Jerusalem akhirnya menyerah. Setelah sekian lama seluruh Jerusalem kembali ke tangan muslim dan Kingdom of Jerusalem pun runtuh. Kisah penaklukan kerajaan Yerusalem oleh Salahuddin Al Ayyubi dapat pembaca lihat di film yang berjudul 'Kingdom of Heaven'.
Jatuhnya Jerusalem ini menjadi pemicu Kristen Eropa menggerakkan Perang Salib Ketiga atau Third Crusade. Perang Salib Ketiga ini menurunkan Raja Richard dari Inggris ke medan perang di Battle of Arsuf.
Shalahuddin pun terpaksa mundur, dan untuk pertama kalinya Crusader merasa bisa menjungkalkan invincibilty Salahuddin. Dalam kemiliteran Sholahuddin dikagumi ketika Richard cedera, Shalahuddin menawarkan pengobatan di saat perang di mana pada saat itu ilmu kedokteran kaum Muslim sudah maju dan dipercaya.
Pada tahun 1192 Shalahuddin dan Richard sepakat dalam perjanjian Ramla, di mana Jerusalem tetap dikuasai Muslim dan terbuka kepada para peziarah Kristen. Setahun berikutnya Shalahuddin meninggal dunia di Damaskus setelah Richard kembali ke Inggris. Bahkan ketika rakyat membuka peti hartanya ternyata hartanya tak cukup untuk biaya pemakamannya, hartanya banyak dibagikan kepada mereka yang membutuhkannya.
.