Tujuan sultan agung menyerang batavia ialah
Sejarah
mochammd12
Pertanyaan
Tujuan sultan agung menyerang batavia ialah
2 Jawaban
-
1. Jawaban AnwarDwicahya10
Untuk mengusir VOC dari pulau jawa -
2. Jawaban deliaaja
Penyerbuan di Batavia 1628
Masalah halaman
Penyerbuan di Batavia 1628 adalah serangan pada tahun 1628 dan tahun 1629 oleh Sultan Agung dari Kesultanan Mataram ke Batavia(sekarang Jakarta), pusat VOC di kepulauan Nusantara, pada tahun 1628 dengan tujuan untuk mengusir VOC dari Pulau Jawa.
Serangan Besar di BataviaBagian dari Zaman kolonial Eropa
"Serangan Besar di Batavia oleh Sultan Mataram" pada tahun 1628 (cetakan setelah 1680).[1] [2]Tanggal1628-1629LokasiBatavia, Pulau JawaHasilKemenangan VOCPihak terlibat Kesultanan Mataram VOC
Tokoh dan pemimpin Sultan Agung dari Mataram
 J.P. Coen
KekuatanSerangan pertama:
900 prajurit
Serangan kedua:
10000 prajuritSerangan pertama:
??
Serangan kedua:
??
Pada tahun 1621 Mataram mulai menjalin hubungan dengan VOC. Kedua pihak saling mengirim duta besar. Akan tetapi, VOC ternyata menolak membantu saat Mataram menyerang Surabaya. Akibatnya, hubungan diplomatik kedua pihak pun putus. Serangan ini mulai tanggal 22 Agustus tahun 1628, di teluk Jakarta, dengan munculnya 59 perahu yang membawa 900 prajurit di bawah Tumenggung Bahureksa dari Kendal dan tanggal 3 Desember 1628 dengan berangkatnya tentara Mataram.
Serangan pertama
Peta Batavia di sekitar tahun 1627. Di sebelah kiri gambar, yang mengarah ke utara, terlihat Kasteel.
Armada Bahureksa membawa 150 ekor sapi, 5.900 karung gula, 26.600 buah kelapa dan 12.000 karung beras. Pihak Mataram menyampaikan hal ini sebagai alasan keinginan Mataram berdagang dengan Batavia. Namun pihak Belanda curiga. Hari berikutnya, mereka menyetujui sapi diturunkan, dengan syarat kapal Mataram hanya menepi satu demi satu. 100 prajurit bersenjata dari garnisun Kasteel (benteng) keluar untuk menjaga-jaga.
Hari ketiga, tujuh lagi kapal Mataram muncul, dengan alasan ingin minta surat jalan dari pihak Belanda agar dapat berlayar ke Melaka, saat itu di bawah kekuasaan VOC. Belanda memperkuat penjagaan di dua benteng kecil utara dan menyiapkan artilerinya. Sore hari itu, duapuluhan kapal Mataram menurunkan pasukannya di depan Kasteel. Belanda terkejut dan buru-buru masuk benteng kecil. Sejumlah kapal Mataram lain mendaratkan prajuritnya. Pasukan Mataram kemudian dihujani tembakan dari Kasteel.
Tanggal 25 Agustus, 27 kapal Mataram lagi masuk teluk, namun berlabuh agak jauh dari Kasteel. Di sebelah selatan Batavia, serdadu Mataram mulai tiba, dengan panji perang berkibar. Mataram telah menyatakan dengan jelas keinginannya menyerang Belanda. Esok harinya, terhitung 1.000 prajurit Mataram memasang kuda-kuda di depan Batavia.
Serangan kedua
Sultan Agung kembali menyerang Batavia untuk kedua kalinya pada tahun berikutnya. Pasukan pertama dipimpin Adipati Ukur berangkat pada bulan Mei 1629, sedangkan pasukan kedua dipimpin Adipati Juminah berangkat bulan Juni. Total semua 14.000 orang prajurit. Kegagalan serangan pertama diantisipasi dengan cara mendirikan lumbung-lumbung beras tersembunyi di Karawang dan Cirebon. Namun pihak VOC yang menggunakan mata-mata berhasil menemukan dan memusnahkan semuanya. Hal ini menyebabkan pasukan Mataram kurang perbekalan, ditambah wabah penyakit malaria dan kolera yang melanda mereka, sehingga kekuatan pasukan Mataram tersebut sangat lemah ketika mencapai Batavia.