B. Indonesia

Pertanyaan

tuliskan dalam bentuk dialog contoh negosiasi di lingkup kegiatan sekolah! Sebanyak dua contoh.

2 Jawaban

  • Pegawai Bank: "Selamat pagi pak, silahkan duduk, ada yang bisa kami bantu?"
    Nasabah: "Selamat pagi bu. Ya, terimakasih."
    Nasabah: "Begini bu, saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang untuk usaha ikan lele saya."
    Pegawai Bank: "Maaf, bisa saya lihat proposalnya?"
    Nasabah: "Ini bu, silahkan."
    Pegawai bank: "Sebenarnya, proposal bapak ini sangat bagus, tidak ada masalah. Cuma kami dari
    pihak bank tidak bisa memenuhi permintaan dana sebesar 500 juta."
    Nasabah: "Jadi, kira-kira pihak bank mampu memberikan berapa bu?"
    Pegawai Bank: "Setelah saya hitung, kami hanya menyanggupi sampai 300 juta pak, dengan bunga 4 %."
    Nasabah: "Tidak bisa ditambah lagi bu? Usaha ini sebenarnya sangat sukses, pesanan ikan lele ke kami dari seluruh Indonesia."
    Nasabah: "Dana ini rencananya akan kami gunakan untuk menambah kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan ikan lele tersebut"
    Pegawai Bank: "Tunggu dulu pak, saya hitung ulang dulu"
    Pegawai Bank: "Yah, sepertinya kami sanggup memberikan 350 juta".
    Nasabah: "Wah, apakah tidak bisa dinaikin lagi bu? Gimana kalau 400 juta?"
    Pegawai Bank: "Maaf pak, hanya segitu yang bisa kami sanggupi."

  • Wawan: "Selamat pagi Mat, silahkan
    duduk. Saya ingin bicara
    sebentar sama kamu."
    Mamat: "Selamat pagi, Wan. Ada
    perlu apa dengan saya,
    Wan."
    Wawan: "Begini, Mat. Akhir-akhir ini,
    kamu tidak berpakaian rapi.
    Rambut gondrong, dan
    setiap upacara kamu tidak
    berpakaian lengkap. Ada
    apa denganmu, Mat. Kamu
    tidak mau sekolah lagi disini,
    Mat?"
    Mamat: "Semua itu saya lakukan
    dengan tidak sengaja."
    Wawan: "Tidak sengaja katamu,
    sering. Banyak kawan-kawan
    Wawan cerita sama saya
    tentang kelakuan jelek
    Mamat. Sebentar lagi Pak
    Budi membuat surat perintah
    keluar untuk Mamat.
    Mamat: "Jangan gitu, Wan. Saya janji
    gak akan lakukan hal jelek ini
    lagi."
    Wawan: "Semuanya sudah
    terlambat."
    Mamat: "Tolong saya Wan, jangan
    adukan sama Pak Budi. Aku
    dan mulut besarku dari hati
    yang paling tulus, saya taati
    janji saya tersebut."
    Mamat: "Ya sudah. Izin aja ke Pak
    Budi dengan membuat surat
    perjanjian sekaligus dibubuhi
    materai 6000. Semoga Pak
    Budi memaafkanmu."

    Dialog ke 2
    Budi: "Mat, kamu giliran piket hari
    ini kan?"
    Mamat: "Bukan, hari ini giliran
    Wawan. Saya besok hari
    sabtu."
    Wawan: "Mana ada, saya berani
    sumpah, ada di catatan hari ini
    Mamat, besok saya. Kemarin
    giliran Budi. Budi gak piket,
    denda 10ribu."
    Budi: "Tak perlu ribut-ribut. Biar
    saya negosiasi sama Pak Akbar,
    wali kelas kita."
    Wawan: "Lebih baik kita adukan
    sama kepala sekolah Cak
    Lontong, budi sebagai ketua
    kelas tak bertanggung jawab."
    Mamat: "Ya, saya setuju."
    《Tiba-tiba dari lorong kelas Pak Akbar muncul memberikan pernyataan terhadap beberapa siswa》
    Pak Akbar : "Anak-anak, tadi bapak mendengar keributan. Jadi, ini salah bapak. Mulai besok, kita adakan jadwal piket ulang. Denda tetap dibayar. Tapi bayarnya 5000 saja."

Pertanyaan Lainnya